Senin, 03 Februari 2014

03-02-2014

sudah jam segini. yg seharusnya sudah waktunya untuk tidur, tetapi untuk kesekian kalinya aku adalah orang yang paling terakhir sendiri tidur dirumah. aku sangat sulit untuk mencari alasan ketika ditanya kenapa belum tidur padahal insomnia ku bukan tanpa alasan :)
bahkan ketika menulis ini pun aku tidak merasakan ngantuk, yang ada justru rasa rindu ini semakin besar dan menyiksa diri sendiri. betapa tidak? merindukan seseorang yang belum tentu merindukan aku.

malam ke-8 dari perpisahan kita. aku kuat, harus kuat. keputusan yang sudah aku ambil tidak salah. akan lebih salah lagi jika aku tahu tetapi tetap bertahan.
semakin kesini aku takut, takut merasakan penyesalan telah mengakhiri ini semua.
apa karena aku merasa sendiri? melihat jam dinding yang selalu menunjukkan jam favorit kita :')
"wah. harusnya yayang sudah pulang ini"
"adit sudah sholat belum ya disana"
"sudah makan belum ya"
"pulangnya kehujanan apa enggak ni anak"
"pakai jaket apa jas hujan ya kira-kira"
"lagi ngapain ya disana"
 beberapa pertanyaan diatas adalah ketika aku sedang menunggu jam favorit kita datang :) ketika aku sangat menunggu-nunggu jam lesmu selesai. dan memasuki pukul 20:30 sangat excited kala itu karena rasa rinduku sedikit terbayarkan.
namun itu dulu, kira-kira 10 hari yang lalu terakhir aku seperti itu.
sekarang?

kali itu, rasa sayangku tertumpuk dan terendam oleh amarah dan kedongkolan. rasa sayang itu seakan hilang dan menjadi hampa. semua seakan gelap.
dengan perkataanmu, pengakuanmu, dan cara memperlakukanku. sulit untuk ku terima.
semakin kesini, kita semakin tidak bertemu. kita semakin tidak sama.
ini entah apa yang harus aku tanyakan lagi padamu, sudah jelas ini semua karena dampak bosan.
'bosan karena sifatku'

hey. coba ingat kembali. pernah kamu berfikir untuk menegurku?
bagaimana aku bisa tahu jika kamu tidak pernah menegur. ingatkan aku, dit
kalau aku tanya kenapa, kamu selalu menjawab 'gakpapa'
apa dengan ke'gakpapa'-anmu bisa menjawab semua pertanyaanku? apakah bisa melegakan perasaanmu dihati?
bukannya aku tidak mau berfikir ataupun introspeksi pada diri sendiri, tapi jangan menuntut aku selalu peka jika kamu pun tidak memberi kode.
hey. 3tahun itu bukan waktu yang sebentar. semuanya kamu pendam sendiri selama itu.
segala sifatku yang bikin kamu sakit hati, cemburu, egois, dll tak pernah kamu ceritakan ke aku
lalu? bagaimana aku bisa tahu? tegur aku.
hey, aku bukan peramal.
kalau sudah begini, pelampiasan yang kamu cari. entah pelampiasan positif atau negatif
kenapa selalu ga bilang, sayang. :(((((
bukankah harus saling terbuka? tegurlah aku. rubahlah aku. aku milikmu.
aku membuatmu cemburu? aku membuatmu kecewa?
ceritalah. bosan dengan sifat bukan berarti membuatmu tidak menghargaiku
aku selalu saja cerita bahkan cerewet pada mu jika kamu berbuat salah. kamu pendengar setia, kamu mendengar setiap cemoohku padamu
berharap jika kita saling menegur, kita bisa memperbaiki diri? dan saling mengisi.
jika kamu sudah pernah menegur, lalu aku lupa. ingatkan kembali :)))
oh, brati kita masih sama-sama anak kecil? i don't think so.
Bukan maksudku tidak menghargai segala usahamu untuk memendam atau membiasakan diri dengan segala sifatku yang sering membuatmu terluka:)
aku bangga punya pacar yang sabar pengertian tidak cemburuan, tapi jika itu justru membuatmu sakit tersiksa, aku akan menjadi orang yang paling bodoh karena aku tidak tau jika kamu sakit dan tersiksa. Bicaralah :)

namun, semua sudah terlanjur.
ketidakjujuran sudah menghancurkan segalanya, kepercayaanpun juga. aku tak bisa berkata apa-apa sekarang. I'm fine.


aku sampai tidak terfikirkan untuk men-screenshot percakap kita terakhir kala itu. 26 Januari 2014. dan sudah terhapus otomatis karena penuh. aku pun tak bisa membacanya berulang-ulang jika sedang rindu, entah rindu dalam percekcokan ataupun yang lain. everything, miss you gonna bad.
tertanda, mantan.

0 komentar:

Posting Komentar